JAKARTA - Upaya menjaga ketersediaan bahan bakar minyak di daerah terus dilakukan pemerintah bersama Pertamina.
Kabupaten Bener Meriah menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan perhatian khusus agar kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi meski menghadapi tantangan distribusi yang tidak ringan.
Melalui langkah terkoordinasi, Pertamina memastikan suplai BBM ke wilayah tersebut dilakukan secara rutin setiap hari. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi fluktuasi pasokan sekaligus meredam kenaikan harga BBM yang sempat terjadi di tingkat lokal.
Distribusi harian ini diharapkan mampu memberikan kepastian kepada masyarakat, khususnya pelaku transportasi dan sektor ekonomi lainnya. Dengan pasokan yang terjaga, aktivitas masyarakat dapat berjalan normal tanpa terganggu keterbatasan bahan bakar.
Langkah tersebut juga mencerminkan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam memastikan layanan energi menjangkau wilayah dengan kondisi geografis menantang seperti Kabupaten Bener Meriah.
Skema Distribusi Melalui Jalur Darat
Penyaluran BBM ke Kabupaten Bener Meriah dilakukan melalui jalur darat dengan memanfaatkan Lintas Jalan Nasional Bireuen–Takengon. Jalur ini menjadi akses utama yang menghubungkan wilayah pemasok dengan daerah tujuan distribusi.
Dalam pelaksanaannya, Pertamina menggunakan kendaraan truk tangki bermuatan besar untuk membawa BBM dari titik awal distribusi. Truk tangki dengan kapasitas muatan enam belas ton melintasi jalur utama hingga mencapai kawasan Blang Rakal.
Setibanya di Blang Rakal, BBM tidak langsung disalurkan ke seluruh wilayah tujuan. Di lokasi tersebut dilakukan proses alih muat guna memastikan distribusi berikutnya dapat menjangkau daerah yang lebih sempit dan sulit dilalui kendaraan besar.
Tahapan ini menjadi bagian penting dari skema distribusi agar pasokan BBM tetap aman dan efisien. Dengan pembagian muatan, risiko gangguan pengiriman dapat diminimalkan.
Penyaluran Lanjutan ke Wilayah Tujuan
Setelah proses alih muat di Blang Rakal, distribusi BBM dilanjutkan menggunakan kendaraan truk tangki berkapasitas lebih kecil. Truk tangki delapan ton digunakan untuk menjangkau wilayah akhir di Kabupaten Bener Meriah.
Penggunaan kendaraan dengan kapasitas lebih kecil dinilai lebih sesuai dengan kondisi jalan dan geografis setempat. Langkah ini memungkinkan penyaluran BBM tetap berjalan meski menghadapi keterbatasan infrastruktur.
Setiap hari, berbagai jenis BBM dibawa melalui skema distribusi ini. Tujuannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjaga keseimbangan stok di tingkat SPBU dan pengecer resmi.
Dengan suplai harian yang konsisten, diharapkan tidak terjadi kelangkaan BBM di pasar lokal. Kondisi ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan distribusi energi.
Upaya Menjaga Stabilitas Harga
Distribusi BBM secara rutin setiap hari juga diarahkan untuk menekan gejolak harga bahan bakar di Kabupaten Bener Meriah. Sebelumnya, harga BBM di wilayah tersebut sempat mengalami kenaikan akibat kendala distribusi.
Pemerintah daerah menilai bahwa kelancaran pasokan merupakan kunci utama dalam menjaga stabilitas harga. Ketika suplai terjamin, ruang bagi spekulasi harga dapat ditekan.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bener Meriah, Samusi Purnawira Dade, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk sinergi nyata antara pemerintah dan Pertamina. Menurutnya, distribusi melalui jalur darat menjadi solusi konkret di tengah tantangan yang ada.
“Distribusi BBM melalui jalur darat ini diharapkan dapat memperlancar pasokan, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dan harga BBM dapat kembali stabil,” ujarnya, Minggu (28/12/2025).
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kebijakan ini tidak bersifat sementara, melainkan bagian dari strategi berkelanjutan. Pemerintah daerah berharap kestabilan harga dapat segera dirasakan oleh masyarakat luas.
Komitmen Pemerintah dan Pertamina
Kebijakan suplai BBM harian ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menjamin ketersediaan energi di seluruh wilayah. Kabupaten Bener Meriah menjadi contoh bagaimana daerah dengan tantangan distribusi tetap dapat dilayani secara optimal.
Pertamina sebagai badan usaha penyalur BBM nasional terus menyesuaikan pola distribusi agar sesuai dengan kondisi lapangan. Fleksibilitas dalam penggunaan armada dan jalur distribusi menjadi kunci keberhasilan program ini.
Pemerintah daerah juga berperan aktif dalam memantau pelaksanaan distribusi. Koordinasi dilakukan secara intensif untuk memastikan tidak ada hambatan yang mengganggu kelancaran suplai.
Dengan kerja sama yang solid, diharapkan pasokan BBM ke Kabupaten Bener Meriah dapat terus terjaga. Masyarakat pun dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa kekhawatiran akan kelangkaan atau lonjakan harga bahan bakar.
